Polemik Siswa di PJOK

Para siswa atau lebih dikenal dengan Peserta Didik setelah sekian lama melakukan pembelajaran jarak jauh.kini telah kembali menekuni aktifitas pembelajaran secara tatap muka. Mereka mulai adaptasi dengan kebiasaan baru yang telah ditetapkan sebagai syarat pemberlakuan proses belajar mengajar. Kebiasaan praktik pembelajaran menggunakan alat digital yang telah berjalan hampir dua tahun lebih membuat peserta didik menjadi kikuk saat berhadapan dengan materi prakik langsung  di lapangan. Guru sebagai fasilitator menemukan kendala baru. Antusias siswa ternyata menurun drastis, seperti halnya dalam pelaksanaan praktik di lapangan. Faktanya dengan materi Bola Voli (Bola Besar) yang mayoritas ringan untuk dipahami, ternyata mereka kesulitan untuk menerapkan ke praktik sebenarnya setelah melalui proses teori.

Dari hasil temuan di lapangan ditemukanlah faktor-faktor penting yang ikut memengaruhi kemalasan anak dalam proses pelaksanaan atau penerapan teori ke dalam praktik di lapangan. Faktor- faktor yang memengaruhi anak tersebut dijadikan sebagai dasar pelaksanaan pembenahan bagi guru guna menciptakan kualitas pembelajaran yang lebih optimal.

Ditemukannya kendala tersebut menjadikan pelecut semangat bagi guru untuk melakukan pembenahan. Baik secara Inteligensi, sosial maupun emosional. Secara sederhana masalah yang dialami siswa dapat dilihat dari keseharian anak yang selalu menatap layar HP guna menyelesaikan kewajiban mereka dengan durasi yang sangat lama. Tentu perilaku tersebut tidak sesuai dengan kriteria kesehatan.

Berbanding terbalik bila PJOK dilakukan secara daring karena Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK) merupakan satu-satunya mata pelajaran yang dekat dengan parilaku olah tubuh, dangan tujuan untuk mencapai kebugaran jasmani dan kesehatan. Menurut Muhajir (2004:2) kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh melakukan penyesuaian (adaptas) terhadap pembebasan fisik yang diberikan kepadanya (dari kerja yang dilakukan sehari-hari) tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan. Hal tersebut sangat penting bagi siswa guna menyiapkan kondisi tubuh yang tidak sekedar sehat namun berdampak panjang manfaatnya dalam kurun waktu lama dikemudian hari. Untuk tercapainya hasil maksimal dalam proses belajar mengajar maka persiapan awal tidak serta merta hanya menyiapkan kebutuhan formal sekolah saja namun kebutuhan fisik yang sehat menjadi penentu utama dan itu diperoleh dan didapat dari hasil menjaga kebugaran dalam praktik olahraga.

Saat pembelajaran jarak jauh (PJJ) materi mapel PJOK memang diberikan sesuai porsi. Bagaimana dengan bukti paktik? bukankah PJOK dekat dengan praktik langsung di lapangan? Meskipun akhirnya peserta didik dianjurkan untuk mengirimkan bukti praktik dalam bentuk video namun ditahap itulah anak mulai tidak paham dengan “teknik dasar” permainan. Mereka melakukan secara asal dikarenakan tanpa ada pendampingan secara langsung. Menurut M. Yunus (1992:68), teknik-teknik dalam permainan bola voli meliputi passing, umpan (set-up), smash (spike), bendungan (block).  Teknik berguna untuk tercapainya pelaksanaan permainan agar praktik dilapangan sesuai dengan yang diharapkan atau sesuai dengan liniaritas olahraga tersebut.

Oleh sebab itu, untuk menghadapi beragam problem tersebut maka siswa harus dikembalikan secara bertahap dengan pembiasaan yang berkelanjutan serta terdapat pendampingan langsung dari guru. Segala sesuatu akan sulit dirubah bila telah dilaksanakan dalam kurun waktu yang lama. Dalam peristiwa semacam ini siswa perlu memahami sendiri tentang berbagai prosedur proses pelaksanaan pembelajaran atau transfer ilmu dan proses pemahaman tentang pengetahuan yang dilakukan oleh guru kepada siswa secara langsung. Hal tersebut merupakan upaya untuk menekan kebiasaan lama yang masih terbawa dan merubah perilaku serta pola pikir siswa mengenai pembelajaran.

Jadi, PJOK dalam ranah pembelajaran sangat kurang efektif bila tanpa pendampingan secara langsung. Risiko otot cidera serta perilaku siswa yang bersikap malas dalam pelaksanaan pembelajaran menjadi dampak buruk bagi siswa. Semoga keadaan semakin baik tanpa lahirnya isu baru yang mengancam tumbuh berkembang generasi muda. Salam Sehat.

Bagikan :

Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp

Artikel Lainnya

Generasi Muda Sehat Indonesia Ku...
Arif Jaka Purnomo, S.Pd Generasi muda menjadi kunci terbukanya...
MEMBUAT BAKSO HINGGA MEMPEROLEH ...
BULETIN SMANJA KULINER bakso menjadi makanan favorit orang Ind...
SAMPAH PLASTIK MENAMBAH PEMASUKA...
BULETIN SMANJA _ SETIAP hari pasti banyak dari kita yang membe...
PRAKTIK BIOLOGI "PERCOBAAN PERTU...
BULETIN SMANJA_ SAAT ini kelas XII sedang disibukkan dengan tu...
PEMBUATAN INFOGRAFIS
BULETIN SMANJA_MEDIA  informasi berupa Infografis dapat berben...
Siswa SMANJA Praktek Buat ES Krim
Posted by Admin - 01 Oktober 2023 Saat ini es krim telah d...

SMAN 1 JATISRONO

Nikmati Cara Mudah dan Menyenangkan Ketika Membaca Buku, Update Informasi Sekolah Hanya Dalam Genggaman

Hubungi kami di : +622734131186

Kirim email ke kamisma1jatisrono@gmail.com

SMAN 1 JATISRONO

Nikmati Cara Mudah dan Menyenangkan Ketika Membaca Buku, Update Informasi Sekolah Hanya Dalam Genggaman